Bunda PAUD Sidrap Gaungkan Gerakan Wajib Belajar 13 Tahun, Cetak Generasi Emas Sejak Dini
- account_circle Iful -
- calendar_month Minggu, 12 Okt 2025
- visibility 30
- comment 0 komentar

SIDRAP, KBK — Bunda PAUD Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Hj. Haslindah Syaharuddin, S.Pd, mengajak seluruh elemen masyarakat memperkuat komitmen bersama dalam menyukseskan program nasional Wajib Belajar (Wajar) 13 Tahun, yang menjadi fondasi penting menuju generasi emas Indonesia 2045.
Ajakan itu disampaikan Haslindah saat menghadiri kegiatan bertema “Bunda PAUD, Pilar Fondasi Generasi Emas: Menggema Aksi Wajib Belajar 13 Tahun” di Kampus Universitas Ichsan Sidrap, Ahad (12/10/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri unsur pemerintah daerah, tenaga pendidik, kader posyandu, organisasi wanita, serta tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan di Sidrap.
Dalam sambutannya, Haslindah menjelaskan bahwa program Wajib Belajar 13 Tahun merupakan penguatan dari kebijakan Wajib Belajar 12 Tahun yang sebelumnya mencakup jenjang SD hingga SMA/SMK.
Melalui kebijakan baru ini, pendidikan anak usia dini (PAUD) ditetapkan sebagai satu tahun wajib pra-sekolah untuk membangun kesiapan belajar anak secara menyeluruh.
“Wajib Belajar 13 Tahun ini bukan sekadar penambahan angka dalam sistem pendidikan, tetapi langkah strategis membangun generasi emas yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di masa depan,” tegas Haslindah di hadapan peserta.
Lebih lanjut, Bunda PAUD Sidrap menekankan pentingnya penerapan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) — sebuah pendekatan yang tidak hanya fokus pada aspek pendidikan, tetapi juga pada pemenuhan gizi, kesehatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.
Menurutnya, masa usia dini merupakan periode emas yang sangat menentukan arah tumbuh kembang anak. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, tenaga kesehatan, hingga keluarga di tingkat rumah tangga.
“Kita ingin memastikan tidak ada anak Sidrap yang tertinggal dari layanan PAUD. Masa usia dini adalah jendela emas yang hanya datang sekali seumur hidup,” ujarnya penuh semangat.
Haslindah juga mengakui masih adanya tantangan di lapangan, seperti persepsi sebagian masyarakat yang memandang PAUD hanya sebagai tempat bermain, serta keterbatasan sarana, tenaga pendidik, dan biaya operasional.
Untuk menjawab tantangan tersebut, ia mendorong penguatan berbagai program, seperti PAUD satu atap dengan SD, optimalisasi Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD, serta edukasi dan pemberdayaan orang tua agar lebih aktif dalam tumbuh kembang anak.
“PAUD bukan sekadar tempat belajar huruf dan angka. Di sinilah anak-anak belajar tentang nilai iman, akhlak, kemandirian, dan kepedulian sosial. Itu yang akan menjadi karakter dasar bangsa kita ke depan,” tandas Haslindah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidenreng Rappang, H. Sirajuddin, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kiprah Bunda PAUD Sidrap dalam menggerakkan sinergi pendidikan anak usia dini di daerah.
Menurutnya, peran Bunda PAUD bukan hanya simbol, tetapi motor sosial dan moral yang menggerakkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan sejak usia dini.
“Gerakan Bunda PAUD menjadi kekuatan sosial yang luar biasa. Pendidikan usia dini tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus menjadi tanggung jawab bersama,” ujar Sirajuddin.
Ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Sidrap akan terus berkomitmen memperluas akses layanan PAUD yang berkualitas dan merata di seluruh kecamatan, termasuk peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan penyediaan sarana belajar yang layak.
“Kami ingin memastikan setiap anak Sidrap memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan belajar sejak dini. Itulah pondasi menuju masyarakat Sidrap yang unggul dan berkarakter,” tutupnya. (GnD)
- Penulis: Iful -
Saat ini belum ada komentar