Polres Enrekang : Terkait Penculikan Anak Yang Beredar Di Media Sosial Itu Tidak Benar
- account_circle Basir
- calendar_month Jumat, 30 Mei 2025
- visibility 65
- comment 0 komentar

ENREKANG,KABAR KITA.CO.ID-Terkait dengan beredarnya berita penculikan anak di media sosial, Polsek Baraka Polres Enrekang bergerak cepat,
Jumat (30/6/2025).
Diketahui pada postingan disalah satu platform akun Media sosial (IG) Enrekang Dekat menginformasikan bahwa telah terjadi penculikan anak di Enrekang tepatnya di belalang, Langda Enrekang dan penculik mengarah ke Baraka.
Kapolres Enrekang AKBP Hari Budiyanto, SH, S.IK, MH melalui Kasi Humas Polres Enrekang Iptu Agung Yulianto membeberkan kronologisnya.
Iptu Agung Yulianto mengatakan bahwa berita yang di terbitkan di salah satu akun media sosial (IG) terkait penculikan Anak adalah tidak benar dan hanya kesalahpahaman saja.
“Berita itu tidak benar adanya melainkan anak tersebut di jemput oleh ibu kandungnya sendiri”, Bebernya.
Personel Polsek Baraka berhasil menghubungi Ibu Winda dan mengarahkan untuk ke Polsek Baraka untuk di mintai keterangan dan klarifikasi terkait Postingan penculikan anak.
Kronologisnya bermula sekitar pukul 08.30 Wita, ibu winda (ibu kandung KHSN) datang dari tarakan dan mendatangi kediaman ibu hartati (saudara ipar ibu winda) tempat anak KHSN tinggal dengan mengendarai ojek.
Ibu Winda dan pengendara ojek bersepakat untuk menjemputnya kembali sekitar pukul 13.00 Wita.
Ibu winda datang dengan maksud ingin menjemput anaknya dan membawa nya ke tarakan
Lanjut, pada saat itu tante anak tersebut menghubungi bapak korban dan menyampaikan bahwa ibu kHNS datang dan ingin membawanya ke tarakan.
Seketika itu bapak korban langsung panik dan menghubungi admin enrekang dekat untuk memposting kejadian penculikan.
“Perlu di ketahui bahwa Perempuan Winda dan lelaki Bohardin adalah pasangan suami istri yang sudah pisah ranjang selama kurang lebih 2 tahun”, Terang Iptu Agung Yulianto.
Perempuan Winda tinggal dan kerja di tarakan sedangkan lelaki Bohardin tinggal dan kerja di Morowali bersama anak pertamanya sedangkan anak keduanya tinggal bersama tantenya di doloh desa kolai.
“Kami menegaskan bahwa tidak ada unsur penculikan, ini murni konflik keluarga. Saat ini kedua belah pihak tengah kami mediasi di Polsek Baraka untuk mencari solusi damai terkait hak asuh anak,” Ungkap Kasi Humas.
Kepolisian juga menghimbau kepada masyarakat dan pengelola media sosial agar lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi, khususnya yang belum terverifikasi oleh pihak berwenang. Berita palsu semacam ini dapat menimbulkan keresahan bagi masyarakat.(**)
- Penulis: Basir
Saat ini belum ada komentar